EMOTIONAL
QUOTIENT DAN SPIRITUAL QUOTIENT
PADA
PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH DASAR
Deny
Camalia
PRODI
PGSD
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
Abstrak
: Pendidikan
merupakan salah satu proses belajar yang tujuannya mengubah seseorang menjadi manusia dewasa, maksudnya disini ialah
dalam hal kemampuan untuk mengendalikan, mengorganisasikan, dan mengelola
kecerdasan
yang ia miliki ke arah kegiatan yang
mendatangkan hasil optimal.Akan
tetapi dalam kehidupan, kecerdasan intelektual yang tinggi juga tidak menjamin tingkat kesejahteraan, kebahagiaan, dan kesuksesan
sesorang,maka dari itu perlulah dipersiapkan pelatihan sejak dini terhadap anak sekolah dasar (SD), apalagi baru-baru ini telah
dikembangkan Emotional
quotient dan Spiriritual quotient yang dapat membantu seorang anak untuk
mempersiapkan kedewasaannya nanti. Emotional Quotient
(kecerdasan emosi) adalah kecerdasan yang dimiliki manusia yang berhubungan
dengan kecerdasan emosional (emosi), perasaan, serta sikap yang nampak yang di
tunjukan pada orang sekitar, sumber informasi pada kecerdasan emosional ini
diperoleh dari kemampuan mendengar suara hati seperti halnya dengan komitmen,
loyalitas, kepekaan terhadap sekitar, kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi,
empati,dan keterampilan social.Spiritual quotient (kecerdasan spiritual) adalah kecerdasan untuk menempatkan
perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
kecerdasan yang mampu
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang
lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. SQ kecerdasan tertinggi manusia kemudian dijadiakan sebagai
landasan penting yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara
efektif , Kecerdasan
ini juga
dapat membantu manusia menyembuhkan dan membangun dirinya secara utuh. Menumbuhkan
sikap ikhlas, sabar, toleran dan
lain-lain. EQ dan SQ adalah Kedua
kecerdasan yang sama ampuhnya
dengan kecerdasan intelektual, bahkan lebih ampuh
dari kecerdasan intelektual karena hasil penelitian menunjukkan bahwa IQ
hanya mendukung atau dapat mempengaruhi 10% dari kesuksesan seseorang sedangkan
90% kesuksesan seseorang itu dapat diraih dari penggabungan EQ dan SQ. Kecerdasan-kecerdasan
tersebut dapat dilatihkan pada anak SD (anak Sekolah yang usianya berada pada
masa kanak-kanak akhir dimana tingkatan kelas di sekolah dasar tersebut dibagi
menjadi dua yaitu Kelas
rendah (umur 6-9 tahun), Kelas
tinggi (umur 10-12tahun).
Kata
kunci : Pendidikan,
Emotional Quotient, Spiritual Quotient,
Anak SD
PENDAHULUAN
Tidak dipungkiri bahwa selama ini Kecerdasan intelektual (IQ) selalu menjadi
prioritas utama dan menjadi kebanggaan di sekolah-sekolah dasar di indonesia,yang
akhirnya runtuh dengan temuan baru dan perkembangan tentang kecerdasan
emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) dimana dengan adanya penelitian
yang hasil yang menunjukan bahwa Kecerdasan intelektual hanya menyumbang tidak
lebih dari 10 % saja terhadap keberhasilan seseorang,dan yang sisanya yakni 90
% justru ditentukan oleh faktor lain yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual. Berdasarkan kenyataan tersebut dapat diketahui keunggulan kecerdasan
emosi dan kecerdasan spiritual yang ternyata bisa demikian jauh mendahului
kecerdasan otak (IQ) dalam berkompetensi dan berperan penting dalam pembentukan
karakter. Program pembentukan karakter yang berupa pelatihan
ESQ, sangat menjanjikan dan diperlukan. Pemerintah juga sering mendengungkan
pentingnya pendidikan karakter, karena itu kegiatan ESQ ini menjadi bagian
penting dalam pembentukan karakter bangsa. Untuk itu, perlu adanya suatu penyeimbangan
antara kecerdasan IQ, EQ, Serta SQ mengingat selama ini yang kita ketahui
kebanyakan sekolah-sekolah memberikan penilaian hasil belajar hanya dari aspek
kecerdasan IQ-nya saja. Dengan terwujudnya keseimbangan antara ketiga
kecerdasan tersebut diharapkan akan terbentuk anak didik SD yang memiliki
pribadi yang cerdas, jujur, berakhlak mulia, bijaksana, mandiri, serta
bertanggung jawab.
Mengapa harus ada pelatihan?
Menurut Ary Ginanjar A, dalam buku Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spiritual ESQ menyebutkan bahwa Globalisasi adalah bukti nyata akan
kebutuhan manusaia untuk berinteraksi dan bersinergi dengan kelompok lain di
luar kelompoknya. Tidak diragukan bahwa pikiran kelompok dan sinergi akan
menghasilkan sebuah pemikiran yang jauh lebih cerdas dan lebih sempurna.
Peningkatan kecepatan informasi, ilmu pengetahuan, juga jaringan kerja, membuat
kita semakin bergantung pada pemikiran kelompok-kelompok lain dibandingkan
dengan masa-masa sebelumnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan pelatihan ketangguhan
social (social strength) dalam menghadapi perubahan yang ada.
Oleh karena
itu, dalam artikel ini akan dibahas tentang seberapa pentingnya pelatihan
pendidikan EQ dan SQ itu diterapkan khususnya di SD mulai sejak dini.
PEMBAHASAN
Masa usia dini anak merupakan periode keemasan
(golden age) dalam proses perkembangan anak. Di masa ini ia mengalami lompatan
kemajuan yang luar biasa, baik dalam hal fisik, emosional maupun sosial
sehingga ia sangat berpotensi untuk belajar apa saja.oleh karenanya, pada masa-masa
ini penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan mengenai revolusi belajar
IQ, EQ, dan SQ. Berikut Kenapa Mendidik siswa SD untuk memperoleh pelatihan
yang seimbang antara IQ, EQ, dan SQ sangat
penting dan harus dilakukan :
a)
Apabila siswa hanya baik di IQ saja sedangkan EQ dan SQ
rendah maka anak akan menjadi buta maksudnya disini adalah ia tidak mempunyai moral
dan akhlak yang baik.
b)
Apabila siswa IQ dan EQ baik kemudian SQ rendah maka
anak tersebut akan menjadi diktataor koruptor suatu saat nanti
c)
Apabila hanya SQ saja yang baik,sedangkan SQ dan EQ rendah
maka anak tersebut akan menjadi petapa,
d)
Apabila IQ, EQ, dan SQ siswa baik maka anak itu akan
menjadi paripurna ESQ yang tidak hanya memiliki kecerdasan, akan tetapi juga
akhlak yang baik
Sebagaimana bangsa Indonesia,yang kita
lihat banyak sekali orang yang pintar akan tetapi akhlak yang dimiliki tidak
sesuai dengan kepintaran yang dimilikinya. Mereka tidak takut adanya kekuasaan
tertinggi di atas mereka, sehingga ia mau melakukan tindakan KKN, perampokan,
saling menjatuhkan dan tindak kejahatan lainnya.
Fenomena yang seperti
ini dapat dikurangi jika orang-orang yang dekat dengan anak-anak–generasi
penerus bangsa–mendidik anak-anak didiknya dengan menekankan pula SQ (tidak
meninggalkan pula IQ maupun EQ) dimana Kegiatan pelatihan ini bertujuan dalam
rangka membentuk karakter anak-anak (jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin,
kerjasama, adil dan peduli) Pembentukan ini dirasa penting, karena mengingat
mereka merupakan salah satu generasi penerus bangsa Harapan dari dilakukannya pendidikan
ini sejak dini dimaksudkan agar tumbuh sikap religius pada anak. Pendidikan ini
dapat dilakukan bukan dengan pengajaran, tetapi dengan cara memberi teladan
hidup atau dengan salah satu cara pembelajaran menggunakan metode mind mapping,
Fungsi mind
map adalah untuk menggambarkan ide, menerangkan definisi suatu materi, atau
mencari solusi sebuah masalah.Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari
penggunaan metode mind map ini:
- Lebih efisien untuk membuat catatan dan menghafalkan suatu informasi daripada teknik penulisan tradisional yang memanjang dari tepi kiri ke kanan buku.
- Mengoptimalkan kerja fungsi otak kiri dan kanan secara penuh.
- Paling awet menempel di memori otak kita.
- Penggunaannya sangat luas, mulai dari anak sekolah sampai direktur, bahkan ibu rumah tangga juga dapat memanfaatkan teknik ini.
- Apa pun materinya dapat dituangkan melalui teknik mind map.
- Bisa ditulis tangan atau menggunakan software komputer.
Dengan berbagai kelebihan tersebut, tidak salah jika mind map
menjadi metode pendekatan yang paling efektif untuk mengasah ESQ anak. Metode mind
map ini dijabarkan oleh Desiree dalam buku Mengasah ESQ Anak yang
diterbitkan oleh KawanPustaka.
PEN PENUTUP
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan
bahwa ilmu tanpa agama akan rusak, agama tanpa ilmu tidak akan berjalan baik.
Dan dengan menerapkan pelatihan pendidikan kecerdasan IQ,EQ,dan SQ pada anak SD
secara seimbang maka tidak menutup
kemungkinan akan dapat membentuk pribadi anak didik yang cerdas, berakhlak
mulia, jujur,mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki sifat seperti padi yang
semakin berisi semakin merunduk, semakin berilmu semakin rendah hati. Jika hal tersebut benar-benar terwujud, maka
akan tercipta generasi muda yang dapat diandalkan dan tentunya akan sangat
menguntungkan bangsa indonesia, mengingata indonesia pada saat ini dan masa
yang akan datang sangat membutuhkan sosok pemimpin yang bisa membawa perubahan
ke arah yang lebih baik, apalagi jika pelatihan ini sudah mulai dilatihkan
sejak dini pada anak sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
http://pkab.wordpress.com/2008/03/01/mengasah-esq-anak-dengan-metode-mind-map/