Friday, 3 January 2014

Artikel EMOTIONAL QUOTIENT DAN SPIRITUAL QUOTIENT PADA PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH DASAR


EMOTIONAL QUOTIENT DAN SPIRITUAL QUOTIENT
PADA PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH DASAR
Deny Camalia
PRODI PGSD
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


Abstrak : Pendidikan merupakan salah satu proses belajar yang tujuannya mengubah seseorang  menjadi manusia dewasa, maksudnya disini ialah dalam hal kemampuan untuk mengendalikan, mengorganisasikan, dan mengelola  kecerdasan yang ia miliki ke arah kegiatan yang mendatangkan hasil optimal.Akan tetapi dalam kehidupan, kecerdasan intelektual yang tinggi juga tidak menjamin tingkat kesejahteraan, kebahagiaan, dan kesuksesan sesorang,maka dari itu perlulah dipersiapkan pelatihan sejak dini terhadap anak sekolah dasar (SD), apalagi baru-baru ini telah dikembangkan Emotional quotient dan Spiriritual quotient yang dapat membantu seorang anak untuk mempersiapkan kedewasaannya nanti. Emotional Quotient (kecerdasan emosi) adalah kecerdasan yang dimiliki manusia yang berhubungan dengan kecerdasan emosional (emosi), perasaan, serta sikap yang nampak yang di tunjukan pada orang sekitar, sumber informasi pada kecerdasan emosional ini diperoleh dari kemampuan mendengar suara hati seperti halnya dengan komitmen, loyalitas,  kepekaan terhadap sekitar, kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati,dan keterampilan social.Spiritual quotient (kecerdasan spiritual) adalah kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan yang mampu menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. SQ kecerdasan tertinggi manusia kemudian dijadiakan sebagai landasan penting yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif , Kecerdasan ini juga dapat membantu manusia menyembuhkan dan membangun dirinya secara utuh. Menumbuhkan sikap ikhlas, sabar, toleran dan lain-lain. EQ dan SQ adalah Kedua kecerdasan yang sama ampuhnya dengan kecerdasan intelektual, bahkan lebih ampuh dari kecerdasan intelektual karena hasil penelitian menunjukkan bahwa IQ hanya mendukung atau dapat mempengaruhi 10% dari kesuksesan seseorang sedangkan 90% kesuksesan seseorang itu dapat diraih dari penggabungan EQ dan SQ. Kecerdasan-kecerdasan tersebut dapat dilatihkan pada anak SD (anak Sekolah yang usianya berada pada masa kanak-kanak akhir dimana tingkatan kelas di sekolah dasar tersebut dibagi menjadi dua yaitu Kelas rendah (umur 6-9 tahun), Kelas tinggi (umur 10-12tahun).
Kata kunci : Pendidikan, Emotional  Quotient, Spiritual Quotient, Anak SD

PENDAHULUAN
Tidak dipungkiri bahwa selama ini Kecerdasan intelektual (IQ) selalu menjadi prioritas utama dan menjadi kebanggaan di sekolah-sekolah dasar di indonesia,yang akhirnya runtuh dengan temuan baru dan perkembangan tentang kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) dimana dengan adanya penelitian yang hasil yang menunjukan bahwa Kecerdasan intelektual hanya menyumbang tidak lebih dari 10 % saja terhadap keberhasilan seseorang,dan yang sisanya yakni 90 % justru ditentukan oleh faktor lain yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Berdasarkan kenyataan tersebut dapat diketahui keunggulan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual yang ternyata bisa demikian jauh mendahului kecerdasan otak (IQ) dalam berkompetensi dan berperan penting dalam pembentukan karakter. Program pembentukan karakter yang berupa pelatihan ESQ, sangat menjanjikan dan diperlukan. Pemerintah juga sering mendengungkan pentingnya pendidikan karakter, karena itu kegiatan ESQ ini menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter bangsa. Untuk itu, perlu adanya suatu penyeimbangan antara kecerdasan IQ, EQ, Serta SQ mengingat selama ini yang kita ketahui kebanyakan sekolah-sekolah memberikan penilaian hasil belajar hanya dari aspek kecerdasan IQ-nya saja. Dengan terwujudnya keseimbangan antara ketiga kecerdasan tersebut diharapkan akan terbentuk anak didik SD yang memiliki pribadi yang cerdas, jujur, berakhlak mulia, bijaksana, mandiri, serta bertanggung jawab.
Mengapa harus ada pelatihan?
Menurut Ary Ginanjar A, dalam buku Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ menyebutkan bahwa Globalisasi adalah bukti nyata akan kebutuhan manusaia untuk berinteraksi dan bersinergi dengan kelompok lain di luar kelompoknya. Tidak diragukan bahwa pikiran kelompok dan sinergi akan menghasilkan sebuah pemikiran yang jauh lebih cerdas dan lebih sempurna. Peningkatan kecepatan informasi, ilmu pengetahuan, juga jaringan kerja, membuat kita semakin bergantung pada pemikiran kelompok-kelompok lain dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan pelatihan ketangguhan social (social strength) dalam menghadapi perubahan yang ada.
Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas tentang seberapa pentingnya pelatihan pendidikan EQ dan SQ itu diterapkan khususnya di SD mulai sejak dini.
PEMBAHASAN
Masa  usia dini anak merupakan periode keemasan (golden age) dalam proses perkembangan anak. Di masa ini ia mengalami lompatan kemajuan yang luar biasa, baik dalam hal fisik, emosional maupun sosial sehingga ia sangat berpotensi untuk belajar apa saja.oleh karenanya, pada masa-masa ini penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan mengenai revolusi belajar IQ, EQ, dan SQ. Berikut Kenapa Mendidik siswa SD untuk memperoleh pelatihan yang seimbang antara IQ, EQ, dan SQ  sangat penting dan harus dilakukan :
a)      Apabila siswa hanya baik di IQ saja sedangkan EQ dan SQ rendah maka anak akan menjadi buta maksudnya disini adalah ia tidak mempunyai moral dan akhlak yang baik.
b)      Apabila siswa IQ dan EQ baik kemudian SQ rendah maka anak tersebut akan menjadi diktataor koruptor suatu saat nanti
c)      Apabila hanya SQ saja yang baik,sedangkan SQ dan EQ rendah maka anak tersebut akan menjadi petapa,
d)     Apabila IQ, EQ, dan SQ siswa baik maka anak itu akan menjadi paripurna ESQ yang tidak hanya memiliki kecerdasan, akan tetapi juga akhlak yang baik

Sebagaimana bangsa Indonesia,yang kita lihat banyak sekali orang yang pintar akan tetapi akhlak yang dimiliki tidak sesuai dengan kepintaran yang dimilikinya. Mereka tidak takut adanya kekuasaan tertinggi di atas mereka, sehingga ia mau melakukan tindakan KKN, perampokan, saling menjatuhkan dan tindak kejahatan lainnya.
Fenomena yang seperti ini dapat dikurangi jika orang-orang yang dekat dengan anak-anak–generasi penerus bangsa–mendidik anak-anak didiknya dengan menekankan pula SQ (tidak meninggalkan pula IQ maupun EQ) dimana Kegiatan pelatihan ini bertujuan dalam rangka membentuk karakter anak-anak (jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil dan peduli) Pembentukan ini dirasa penting, karena mengingat mereka merupakan salah satu generasi penerus bangsa Harapan dari dilakukannya pendidikan ini sejak dini dimaksudkan agar tumbuh sikap religius pada anak. Pendidikan ini dapat dilakukan bukan dengan pengajaran, tetapi dengan cara memberi teladan hidup atau dengan salah satu cara pembelajaran menggunakan metode mind mapping, Fungsi mind map adalah untuk menggambarkan ide, menerangkan definisi suatu materi, atau mencari solusi sebuah masalah.Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari penggunaan metode mind map ini:
  • Lebih efisien untuk membuat catatan dan menghafalkan suatu informasi daripada teknik penulisan tradisional yang memanjang dari tepi kiri ke kanan buku.
  • Mengoptimalkan kerja fungsi otak kiri dan kanan secara penuh.
  • Paling awet menempel di memori otak kita.
  • Penggunaannya sangat luas, mulai dari anak sekolah sampai direktur, bahkan ibu rumah tangga juga dapat memanfaatkan teknik ini.
  • Apa pun materinya dapat dituangkan melalui teknik mind map.
  • Bisa ditulis tangan atau menggunakan software komputer.
Dengan berbagai kelebihan tersebut, tidak salah jika mind map menjadi metode pendekatan yang paling efektif untuk mengasah ESQ anak. Metode mind map ini dijabarkan oleh Desiree dalam buku Mengasah ESQ Anak yang diterbitkan oleh KawanPustaka.

PEN  PENUTUP

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu tanpa agama akan rusak, agama tanpa ilmu tidak akan berjalan baik. Dan dengan menerapkan pelatihan pendidikan kecerdasan IQ,EQ,dan SQ pada anak SD secara seimbang  maka tidak menutup kemungkinan akan dapat membentuk pribadi anak didik yang cerdas, berakhlak mulia, jujur,mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki sifat seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk, semakin berilmu semakin rendah hati.  Jika hal tersebut benar-benar terwujud, maka akan tercipta generasi muda yang dapat diandalkan dan tentunya akan sangat menguntungkan bangsa indonesia, mengingata indonesia pada saat ini dan masa yang akan datang sangat membutuhkan sosok pemimpin yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik, apalagi jika pelatihan ini sudah mulai dilatihkan sejak dini pada anak sekolah dasar.

DAFTAR  PUSTAKA
http://pkab.wordpress.com/2008/03/01/mengasah-esq-anak-dengan-metode-mind-map/