KESULITAN
MENULIS PADA ANAK KELAS 2 SD
UAS
TAKE HOME INDIVIDU
MATA
KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
(Dibimbing oleh ibu Dewi Mayangsari, S.Psi, M.Psi,
Psikolog)
Nama :
Deny Camalia
Kelas :
PGSD 3E
NIM :
120611100191
Prodi
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas
Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar
Universias
Trunojoyo Madura
Desember
2013
Judul
: Kesulitan menulis dengan baik dan benar pada anak kelas 2 SD
Identifikasi masalah
Lokasi
pengambilan data : Sekolah SDN Bangselok 1 Sumenep
Hari/tanggal
pengambilan data : Jum’at - Minggu, 15-16 November 2013
Nama
guru : Eni Hasriyanti, S.Pd
Nama
orang tua : ABD Syukur
Nama
siswa : Maulana Syarif Hidayatullah
Kelas : 2 SD
Kesimpulan
masalah : Belum bisa menulis dengan baik dan benar,
terutama pada penulisan huruf sering tidak
jelas dan ejaan sering salah.
KELUHAN GURU
|
Siswa yang bernama Maulana
Syarif Hidayatullah sebenarnya pintar, dia juga mendapat peringkat 5 di
kelas, namun belum bisa menulis dengan baik, sering menghilangkan beberapa
huruf dalam kata, bentuk huruf yang ditulis terkadang mirip dengan huruf lain
misalnya huruf “S” seperti “J” (terdapat pada lampiran) ketika di dikte untuk
menuliskan kata yang berakhiran “NG” maka berubah menjadi “K”, tulisannya
atau huruf yang ditullis tidak jelas dan tidak mengikuti garis. Kalau di
kasih tahu suka jawab “sama saja kok bu bacaannya”. Akibatnya sampai sekarang
tulisannya hampir tidak bisa dibaca. Dan terkadang saya pusing kalau suruh
membacanya.
|
KELUHAN ORANG TUA
|
Alan malas belajar. Kalau
di suruh belajar langsung menangis, dan banyak memberikan alasan supaya tidak
disuruh belajar, di rumah maunya cuma
bermain game di komputer saja. Pulang sekolah belum ganti baju langsung duduk
di depan komputer untuk bermain, begitu juga malam harinya. Kalau di tegur
suka ngambek.
|
KELUHAN ANAK/SISWA
|
Saya bosan, belajarnya
seperti itu terus. Kalau di sekolah Gurunya mendikte terlalu cepat terus
tidak jelas. Di rumah belajar nulis terus sama Ibu, tangan jadi capek, kalau
belajar pengennya sambil mainan, nyanyi, lihatin gambar, sama pakai alat
tulis yang bagus. Biar nggak bosan.
|
Fokus penanganan
Maulana
Syarif Hidayatullah belum bisa menulis dengan baik dan benar. Huruf yang
ditulis tidak jelas, suka menghilangkan huruf (pengurangan huruf) ,tidak
mengikuti garis, ejaan penulisan juga kurang tepat. Fokus penanganan pada siswa
yang bernama Alan lebih pada menulis dengan tangan dan mengeja. Teori yang
digunakan untuk kasus ini yaitu teori menulis
Menulis
Pengertian menulis
Ada
banyak definisi tentang menulis,
·
Lerner (1985 : 413), menulis adalah
menuangkan ide kedalam bentuk visual.
·
Soemarmo Markam (1989 : 7), menulis adalah
mengungkapkan bahasa dalam bentuk simbol gambar. Menulis adalah suatu aktivitas
kompleks, yang mencangkup gerakan lengan, tangan, jari, dan mata secara
terintegritas. Menulis juga terkait dengan kemampuan bahasa dan kemampuan
berbicara.
·
Tarigan (1986 : 21) menulis adalah melukiskan
lambang-lambang grafis dari bahasa yang dipahami oleh penulisnya maupun
orang-orang lain yang menggunakan bahasa yang
sama dengan penulis tersebut.
·
Menurut poteet seperti dikutip oleh Hargrove
dan poteet (1984 : 239) menulis tentang pikiran, perasaan,dan ide dengan
menggunakan simbol-simbol sitem bahasa penulisannya untuk keperluan komunikasi
atau mencatat.
Dari
beberapa definisi dapat disimpulkan,
1.
Menulis merupakan salah satu sistem
komunikasi
2.
Menulis adalah menggambarkan pikiran,
perasaan,dan ide kendalam bentuk lambang-lambang bahasa grafis, dan
3.
Menulis dilakukan untuk keperluan mencatat
dan komunikasi
Tahap perkembangan menulis
Menulis membutuhkan perkembangan kemampuan lebih
lanjut dari membaca. Perkembangan yang dikemukakan oleh Temple, Nathan, Burns;
Cly: Ferreiro dan Teberosky dalam Brewer (1992) oleh Hapsari yang diikuti dalam
http://sabda.org/c31 yang diakses pada tanggal 11 Desember 2013 mengemukakan perkembangan tahapan menulis
antara lain :
- Scribble stage. Tahap ini ditandai dengan mulainya anak menggunakan alat tulis untuk membuat coretan. Sebelum ia belajar untuk membuat bentuk, huruf yang dapat dikenali.
- Linear repetitive stage. Pada tahap ini, anak menemukan bahwa tulisan biasanya berarah horisontal, dan huruf-huruf tersusun berupa barisan pada halaman kertas. Anak juga telah mengetahui bahwa kata yang panjang akan ditulis dalam barisan huruf yang lebih panjang dibandingkan dengan kata yang pendek.
- Random letter stage. Pada tahap ini, anak belajar mengenai bentuk coretan yang dapat diterima sebagai huruf dan dapat menuliskan huruf-huruf tersebut dalam urutan acak dengan maksud menulis kata tertentu.
- Letter name writing, phonetic writing. Pada tahap ini, anak mulai memahami hubungan antara huruf dengan bunyi tertentu. Anak dapat menuliskan satu atau beberapa huruf untuk melambangkan suatu kata, seperti menuliskan huruf depan namanya saja, atau menulis bu dengan sebagai lambang dari buku.
- Transitional spelling. Pada tahap ini, anak mulai memahami cara menulis secara konvensional, yaitu menggunakan ejaan yang berlaku umum. Anak dapat menuliskan kata yang memiliki ejaan dan bunyi sama dengan benar, seperti kata buku, namun masih sering salah menuliska kata yang ejaannya mengikuti cara konvensional dan tidak hanya ditentukan oleh bunyi yang terdengar, seperti hari sabtu tidak ditulis saptu, padahal kedua tulisan tersebut berbunyi sama jika dibaca.
- Conventional spelling. Pada tahap ini, anak telah menguasai cara menulis secara konvensional, yaitu menggunakan bentuk huruf dan ejaan yang berlaku umum untuk mengekspresikan berbagai ide abstrak.
Pada anak usia sekolah, perkembangan menulis telah
berada pada tahap terakhir, yaitu conventional spelling. Selain telah dapat
menulis dengan huruf dan ejaan yang benar, anak pada usia kelas dua SD telah
memerhatikan aspek penampilan visual mereka.
Menurut Lerner (1985 : 402 ) , ada beberapa faktor
yang mempengaruhi kemampuan anak untuk menulis yaitu :
- Faktor motorik
- Perilaku ketika menulis
- Persepsi
- Memori atau ingatan
- Kemampuan cross modal
- Penggunaan tangan yang dominam (kidal atau bukan)
- Kemapuan memahami instruksi.
Terdapat beberapa cakupan
keterampilan menurut Yusuf (2003:105) menulis yang termasuk di dalamnya antara
lain adalah:
- Memegang alat tulis
- Menggerakkan alat tulis ke atas dan ke bawah
- Menggerakkan alat tulis melingkar
- Menyalin huruf
- Menyalin nama sendiri dengan huruf balok
- Menulis nama sendiri dengan huruf balok
- Menyalin huruf balok dari jarak jauh
- Menyalin huruf, kata, dan kalimat dengan tulisan bersambung
- Menyalin tulisan bersambung dari jarak jauh
Penyebab kesulitan belajar menulis sering terkait
dengan bagaimana cara anak memegang pensil (alat tulis). Menurut Hornsby dalam
Abdurrahman (1998:228), “Terdapat empat macam cara anak memegang pensil yang
dapat dijadikan petunjuk bahwa anak berkesulitan belajar menulis, yaitu
1. sudut pensil
terlalu besar,
2. sudut pensil
terlalu kecil,
3. menggenggam
pensil (seperti mau meninju),
4. menyangkutkan
pensil di tangan atau menyeret”.
Kesulitan menulis sangat erat kaitannya dengan berbicara
dan membaca, pada awal anak belajar membaca, mereka menyadari pula bahwa bahasa
ujaran yang biasa digunakan dam percakapan dapat dituangkan dalam bentuk
tulisan.
Mengeja
Mengeja adalah suatu bidang yang tidak memungkinkan
adanya kreativitas atau berpikir devergen.mengeja pada hakikatnya adalah
memproduksi urutan huruf yang benar dan baik dalam bentuk ucapan atau tulisan
dari suatu kata. Perbedaan huruf akan menghasilkan kata yang berbeda makna atau
mungkain tidak bermakna.
Menurut Mann, Suiter, dan McClung (1979 :191) mengeja
kata-kata terpisah (isolated words) tanpa makna dapat memberikan pemahaman
kepada anak struktur bahasa. Menurut Lerner (1985 :406 )ada dua cara untuk
mengajarkan mengeja yakni ,
1. Mengeja
melalui pendekatan linguistik , menekankan pada aturan-aturan dalam bahasa
sehingga harus memperhatikan fonologi, morfologi, dan sintaksis atau pola-pola
kata. Untuk mengajarkan “au” misalnya guru dapat memberikan kata-kata seperti
“surau”, “kerbau”, “atau” atau “pisau”.
2. Mengeja
melalui pendekatan kata-kata, dilakukan karena huruf-huruf yang sama pada
berbagai kata dapat berubah bunyi.
Kesulitan mengeja dapat terjadi jika anak tidak
memiiki memori yang baik tentang huruf-huruf. Memori dapat berkaitan dengan
memori visual untuk mengenal bentuk-bentuk huruf dan/atau memori auditif untuk
mengenal bunyi-bunyi huruf.
Metode
Ada beberapa
metode dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan (MMP). Metode-metode
tersebut di antaranya adalah : metode abjad, metode bunyi, metode suku kata,
metode kata lembaga, metode global dan metode SAS. M etode untuk remedial menggunakan
Metode
Fernald (visual, auditori, kinestetik, & taktil), dan Metode Gillingham (pendekatan terstruktur,5
jam pelajaran selama 2 th, aktivitas yang dilakukan
belajar bunyi huruf, menjiplak, dan mengkombinasikan), Alan juga kesulitan menulis saat didikte oleh
gurunya, serta belum lancar dalam mengeja maka bisa menggunakan beberapa metode
yaiitu :
1.
Metode persepsi dan auditoris bunyi-bunyi
huruf
2.
Persepsi dan memori visual huruf-huruf
3.
Metode multisensori (mengartikan dan
mengucapkan, mengkhayalkan,mengingat kembali,menganalisis kata, menguasai )
4.
Metode fernald
5.
Metode tes-belajar-tes
6.
Mengeja melalui tape recorder
7.
Menirukan kesalahan anak
8.
Mengeja kata dari proyektor film strip
Penanganan
Anak Berkesulitan Belajar Menulis
Terdapat beberapa cara mengatasi kesulitan belajar menulis
yang berkaitan dengan pengajaran menulis permulaan atau handwriting antara
lain yang dikemukaan Abdurrahman (1998:240 ) bahwa terdapat 15 jenis kegiatan
yang berfungsi untuk remedial menulis anak berkesulitan menulis jenis permulan
atau handwriting antara lain; Aktivitas menggunakan papan tulis; Bahan
lain untuk latihan gerakan menulis; Posisi; Kertas; Cara memegang pensil;
Kertas stensil atau karbon; Menjiplak; Menggambar di antara dua garis;
Titik-titik; menjiplak dengan semakin dikurangi; Buku bergaris tiga; Kertas dengan
garis pembatas; Memperhatikan tingkat kesulitan penulisan huruf ; Bantuan
Verbal; kata dan kalimat.
Rencana pembelajaran
Program
Pengajaran Remedial
Nama
siswa : Maulana Syarif Hidayatullah
Kelas : 2 SD
Jenis
kesulitan : Menulis bentuk huruf, ejaan, dan pengurangan
huruf
Pertemuan ke-
|
Hari/tanggal
|
Waktu
|
Materi
|
Bahan
|
Kegiatan
|
Evaluasi
|
1
|
Senin, 16-12-2013
|
60 menit
|
Mengembangkan
keterampilan menulis
|
-papan tulis
-kapur berwarna
-bak pasir
|
-perkenalan
-anak diminta untuk menggambarkan
apa saja secara bebas pada papan dengan kapur berwarna seperti garis,
lingkaran, bentuk-bentuk geometri, angka, dan sebagainya
-kemudian anak diminta untuk
kembali menggambarkan apa saja namun pada media pasir
-penutup
|
Menuliskan huruf
dari A-Z pada kertas berpola (media disediakan oleh guru)
|
2
|
Selasa, 17-12-2013
|
90 menit
|
Mengembangkan
keterampilan menulis dengan Menjiplak huruf dan kata
|
-Kertas
-Kertas Stensil
-Karbon
-trigonal pencil
-pencil warna
|
Kegiatan 1 (45 menit)
-pembukaan
-anak diberikan kertas stensil
yang sudah digambari berbagai bentuk.
-meminta anak untuk meletakkan
kertas polos di atas meja,
-anak diminta meletakkan karbon di
atas kertas polos tadi
-kemudian diminta untuk meletakkan
kertas stensil bergambar di atas karbon tersebut, dan diklip
-selanjutnya anak diminta untuk
mengikuti gambar dengan pensil
Kegiatan 2 (45 menit)
-anak diberi bentuk atau tulisan
dengan warna hitam tebal di atas kertas yang agak tebal
-anak diminta untuk meletakkan selembar
kertas tipis di atasnya
-anak diminta menjiplak
bentuk atau tulisan tersebut
-penutup
|
(Lembar kerja) guru
memberikan tebak-tebakan lucu dan anak harus menuliskan jawabannya
|
3
|
Rabu, 18-12-2013
|
90 menit
|
Mengembangkan
keterampilan menulis dengan menyambung titik-titik membentuk huruf
|
-Buku bergaris tiga
-trigonal pencil
-pensil warna
|
Kegiatan 1
(45 menit)
-pembukaan
-anak
diberikan selembar kertas bergaris
-anak diminta membuat “jalan” yang mengikuti atau memotong garis-garis
tersebut.
-Selanjutnya,
anak diminta menulis berbagai angka dan huruf di antara garis-garis secara
tepat.
(anak
dapat berlatih membuat dan meletakkan huruf-huruf secara benar) Garis
dapat diberi warna yang mencolok untuk meningkatkan perhatian anak.
Kegiatan 2
(45 menit)
-Guru membuat dua jenis huruf, huruf yang utuh dan huruf yang terbuat dari titik-titik.
-Selanjutnya,
anak diminta untuk menghubungkan titik-titik tersebutmenjadi huruf yang utuh
-penutup
|
Anak diminta
menuliskan namanya sendiri, nama anggota keluarga, dan nama teman-temannya.
|
4
|
Kamis, 19-12-2013
|
90 menit
|
Melatih kemampuan
menulis dengan Audio dan visual
|
- kertas
-trigonal pensil
-pensil
-pensil warna
-tape recorder
-majalah bergambar
|
Kegiatan 1 (45
menit)
-pembukaan
-anak diminta untuk
mendengarkan bunyi-bunyi huruf melalui tape recorder
-anak diminta untuk
ikut melafalkan bunyi-bunyi huruf tersebut
-kemudian anak
diminta untuk menuliskan bunyi-bunyi huruf yang telah didengarkan.
Kegiatan 2 (45
menit)
-anak di minta
untuk milih gambar yang di sukai
-kemudian anak di minta
untuk menjelaskan tentang gambar yang dipilih
-anak diminta untuk
menuangkan penjelasannya dalam bentuk tulisan
-penutup
|
Anak diminta
menuliskan lirik lagu yang paling disukai,. Kemudian di beri hiasan hiasan
sesuai keinginan
|
Catatan:
·
Format rencana pembelajaran dapat disesuaikan
dengan kebutuhan siswa.
·
Minimal jumlah pertemuan 3 kali, disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan anak.
·
Rencana pembelajaran hanyalah rancangan.
Tidak wajib untuk diberikan dan dilakukan pada siswa, namun bisa dijadikan saran
untuk orang tua maupun guru.
·
Setiap pembukaan dan penutup di usahakan
untuk memberikan kesan menyenangkan
·
Saat melakukan kegiatan dapat memutarkan
lagu-lagu yang menyenagkan
·
Ditengah-tengah kegiatan harus ada selingan
seperti candaan (intermezo) atau permainan yang dapat meningkatkan konsentrasi
·
Pensil warna digunakan sesuai dengan
keinginan siswa
Daftar
Pustaka
Abdurahman,
Mulyono. 1996. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Proyek pendidikan Tenaga Guru, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen
Pendidikan Nasional.
Adam,
Kens. 2007. Semua Anak Jenius. Jakara
: Erlangga
Syah,
Muhibbin. 2013. Psikoogi Pendidikan :
Dengan Pendekatan Baru. Ceakan kedelapan belas. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
No comments:
Post a Comment