ADAB SOPAN SANTUN MUSLIMAH
Deny Camalia, Sutri
Wilayati
Universitas Trunojoyo
Madura
Abstrak
: Tingkah laku
yang baik, benar,dan terpuji bersumber dari hati yang suci dan jiwa yang bersih
sedangkan tingkah laku yang buruk,salah,dan tercela bersumber dari hati dan
jiwa yang kotor, terlebih lagi jika tingkah laku yang baik, benar, dan terpuji
tersebut tersebut dimiliki oleh seorang muslimah (sebutan bagi seorang wanita
yang beragama islam), salah satu sifat terpuji yaitu bersikap sopan santun
dimana sikap tersebut merupakan sikap yang mampu memberikan pandangan positif
masyarakat terhadap orang yang
melakukannya, sebab pada hakikatnya sikap tersebut yang dapat
menghantarkan kita ke kesuksesan hidup dan keharmonisan pergaulan antar sesama
manusia. Sedangkan yang terjadi sekarang dari sekian banyak muslimah yang ada ,
hanya beberapa saja yang dengan sungguh-sungguh menerapkan hal tersebut, banyak
muslimah yang dalam hal berpakaiannya memakai jilbab namun sangat disayangkan
sebab niat yang sebenarnya untuk ibadah, malah berubah menjadi niat untuk
mengikuti tren masa kini, sehinga muslimah tersebut tidak merasakan hikmah dari
anugerah allah swt yang berwujud pakaian, apalagi dalam hal berbicara, banyak
sekali para muslimah yang berbicara sesuka mereka tanpa memperhatikan tata cara
berbcara sehingga pembicaraan tersebut menjadi sia-sia bahkan sampai menjurus
pada hal-hal yang berbau negatif.
Kata
kunci: adab,
sopan santun, muslimah
PENDAHULUAN
Saat
ini banyak sekali terlihat dikalangan remaja muslimah yang adab sopan santunnya
semakin hari semakin merosot, banyak seorang muslimah yang tak lagi
memperhatikan akhlakul karimah dan kodratnya sebagai “perhiasan dunia” yang
dituntut untuk senantiasa menjaga tingkah lakunya. Hal itu disebabkan oleh
adanya pergaulan yang menyimpang dan kurangnya pengendalian diri di era
globalisasi ini, ditambah lagi kurangnya pemahaman mereka mengenai agama yang
telah mengatur segala sesuatu yang seharusnya diikuti dan lakukan seorang muslimah supaya muslimah tersebut
tetap terjaga keindahannya melihat kodrat seorang muslimah itu sendiri adalah
sebagai “perhiasan dunia”. Sehinnga yang tampak sekarang banyak muslimah yang
berpakaian tertutup akan tetapi potongannya ketat dan sempit sehingga tampak
lekuk tubuhnya, dan yang lebih parahnya bahan yang diginakan tipis dan tembus
pandang, sama halnya dalam berbicara, banyak muslimah yang meremehkan hal-hal
yang seharusnya diperhatikan dalam berbicara sehingga pembicaraanya menjadi
sia-sia dan menjurus kepada hal-hal yang berbau fitnah, bhutan, ghibah.
Dan
kebanyakan para muslimah beranggapan bahwa hal tersebut adalah hal yang sudah
lumrah dan biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga muncul
pertanyaan bagaimana sebensrnya tata cara berpakaian dan berbicara sesuai
dengan adab sopan santun yang telah ditetapkan oleh syariat islam?
Uraian
dalam artikel ini memaparkan,membahas sekaligus memberikan pemahaman tentan
bagaimana tata cara berpakaian dan tata cara berbicara bagi seorang muslimah
sesuai dengan adab sopan santun yang telah ditetapkan oleh syariat islam.
Sehingga dalam pembuatan artikel ini diharapkan bagi pemabaca pada umumnya dan
khususnya bagi para muslimah untuk dapat mengetahui dan memahami bagaimana
pakaian yang pantas serta bagaimana pula seharusnya muslimah bertutur kata yang
baik sesuai dengan adab sopan santung yang telah ditetapkan oleh syariat, dan
mampu mengubah perspektif yang sebelumnya tidak sesuai.
PEMBAHASAN
Adab
adalah norma
atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama,
Norma tentang adab ini digunakan dalam pergaulan antarmanusia, antartetangga,
dan antarkaum. Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu
mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama
Islam. Sedangkan Norma sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil
pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai
norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Muslimah (مسلمة) adalah
sebutan untuk wanita pemeluk agama Islam.dimana kata muslimah itu sendiri
berasal dari kata Muslim (bahasa arab:مسلم,
muslim) yang secara harfiah berarti "seseorang yang berserah diri (kepada
Allah)", termasuk segala makhluk yang ada di langit dan bumi (QS Al-Imran 3:83, 1:2). Kata
muslim merujuk kepada penganut agam Islam.
·
ADAB SOPAN SANTUN DALAM HAL BERPAKAIAN DAN BERBICARA
1. Adab sopan
santun berpakaian
Pakaian atau sandang adalah salah
satu kebutuhan pokok manusia disamping makanan (pangan) dan tempat tinggal
(papan).bagi seorang muslimah merupakan karunia atau nikmat Allah SWT yang
harus disyukuri menurut arti yang sebenarnya, dengan memakainya setiap saat
sesuai dengan tuntunan allah swt dan petunjuk Rasulullah SAW.penyimpangan
terhadap tuntunan agama dan aturan serta dalam hal berpakaian , berarti
melakukan perbuatan dosa dan pengingkaran terhadap nikmat Allah SWT. Menurut
agama islam pakaian itu mempunyai fungsi utama, yaitu :
1. Sebagai
penutup aurat
2. Sebagai
perhiasan
3. Sebagai
pelindung tubuh dari hal-hal yang merusak
Berdasarkan ketiga fungsi tersebut maka dalam hal berpakaian muslimah harus
memperhatikan hal-hal berikut, sebagai wujud syukur atas nikmat-NYA. Dan
terhindar dari sifat kufur terhadap karuniaNYA,
a.
Menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak
tangan.
b.
Terbuat dari bahan yang tidak tembus pandang, sebab
menurut syara’, orang yang memakai pakaian seperti itu sama saja dengan yang
bertelanjang.
c.
Potongannya tidak boleh sempit atau ketat, sehingga
lekuk-lekuk tubuh menjadi nampak.
2. Adab sopan
santun berbicara
Kemampuan berbicara adalah karunia
Allah SWT. Kepada umat manusia yang sangat tinggi nilainya. Bicara memegang
peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebagai alat berkomunikasi
(berhubungan) antara sesama mereka, dan alat untuk menyampaikan isi hati kepada
orang lain agar bisa dimengerti.
Untuk mengetahui bagaimana
seharusnya kita berbicara sebagai perwujudan dan rasa syukur ke hadirat Allah
SWT. Maka harus terlebih dahuluharus memperhatikan unsur-unsur 5W+1H :
1.
Mengapa atau untuk apa kita berbicara? (WHY)
Pertanyaan
ini menyangkut masalah tujuan atau arah pembicaraan dan tidak terlepas dari unsur
niat dalam hati, kalau tidak tau arah/tujuan pembicaraan maka lebih baik diam.
2.
Dengan siapa kita berbicara? (WHO)
Kita harus
selalu menyadari bahwa orang-orang yang kita ajak bicara bermacam-macam
keadaannya, dengan demikian cara dan isi pembicaraan pun harus berbeda-beda
pula, tidak bisa dipukul rata atau disamakan satu dengan lainnya.
3.
Tentang apa kita berbicara? (WHAT)
Setiap
pembicaraan harus mempunyai topik atau judul yang jelas , sehingga tidak
melantur kemana-mana dan menimbulkan hal-hal yang negatif .
4.
Dimana kita berbicara? (WHERE)
Agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, maka seharusnya cara dan isi
pembicaraan kita disesuaikan dengan tempat kita berbicara.
5.
Kapan kita berbicara? (WHEN)
Pertanyaan
ini sangat erat hubungannya dengan hal menyangkut waktu dan suasana di saat
kita berbicara.
6.
Bagaimana suasana pembicaraan kita? (HOW)
Selain itu ada pula beberapa hal lain yang harus
diperhatikan ketika berbicara, yaitu:
1.
Menyesuaikan volume suara.
2.
Menggunakan bahasa dan susunan kata yang baik, benar,
dan menarik hati.
3.
Menghindari berbicara kasar apalagi kotor.
4.
Gerakan tubuh atau tangan ( jangan sekali-kali menggunakan
tangan kiri).
5.
Mendengarkan pembicaraan.
6.
Dalam berbicara, jangan sampai menonjol-nonjolkan diri
sendiri.
7.
Tidak memotong pembicaraan.
8.
Tidak memonopoli pembicaraan.
PENUTUP
Dari pembahasan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa adab sopan
santun berpakaian dan adap sopan santun berbicara bagi kaum muslimah pada
dasarnya mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi
berpakaian menurut cara islami itu tidak akan membawa dampak positif bagi
pemakainya, apabila tidak dibarengi dengan niat yang ikhlas semata-mata hanya
untuk ibadah dan menjalankan hukum Allah SWT. Bukan sekedar ikut-ikutan model
yang lagi ngetrend. Tidak sedikit kita saksikan seorang wanita muslimah yang berpakaian secara islami, tetapi
gerak-gerik dan tindakan-tindakanya banyak yang menyimpang dari ketentuan yang telah
ditetapkan syarak.
Tanpa bicara, tatanan kehidupan ini
akan rusak berantakan, bahkan mungkin hidup dan kehidupan ini sendiri akan
berhenti atau mandeg. Dengan tutur kata yang manis, kita akan banyak mempunyai
teman dan menambah saudara. Tapi sebaliknya banyak pula kerusakan dan kejahatan
dalam hidup ini yang bersumber dari pembicaraan yang salah dan tidak pada
tempatnya.
DAFTAR
RUJUKAN
Jauhari, Muhammad idris. 2007. Pelajaran
adab sopan santun. Sumenep : mutiara press.
http://id.wikipedia.org/wiki/
No comments:
Post a Comment